Penyakit murai batu dan cara mengatasinya

Ada saatnya di mana burung-burung yang kita pelihara mengalami kondisi yang kurang baik (sakit), untuk itu sebagai pecinta burung kita juga diharuskan mengetahui gejala-gejala yang terjadi serta penanganan terhadap gejala tersebut dengan cara yang tepat. Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan menimpa pada burung-burung peliharaan itu. Burung yang sehat juga tergantung dari bagaimana si pemilik merawatnya, karena apabila tidak diperhatikan dengan baik maka burung yang dipelihara akan rawan terhadap penyakit, bahkan lebih daripada itu jika si pemilik tidak mengerti mengenai penanganan terhadap burung peliharaannya yang sakit, bisa jadi burung yang dipelihara akan mengalami kematian. Itu adalah sedikit gambaran yang menjelaskan betapa pentingnya pengetahuan mengenai penanganan burung bagi seorang pecinta burung demi kelangsungan burung peliharaan itu sendiri.
Berdasarkan hal itu, penulis akan coba memaparkan tentang penyakit-penyakit burung dan cara mengatasinya, tetapi pada artikel ini apa yang akan dijelaskan penulis dikhususkan kepada jenis burung Murai Batu, dikarenakan peminat burung ini sendiri di Indonesia yang sangat banyak serta harganya yang memang mahal. Nah, Mungkin akan sangat disayangkan Murai Batu yang memiliki harga tinggi di pasaran yang telah menjadi milik anda, mati sia-sia hanya karena anda tidak mengerti gejala-gejala serta cara menanganinya. Padahal jika kita tau, penanganan terhadap burung jenis Murai Batu yang sakit juga tidak terlalu susah, bisa dengan cara alami ataupun melalui obat-obatan. Yang terpenting Adalah ketersediaan waktu anda serta keuletan anda dalam menanganinya.

Berikut penyakit-penyakit yang biasa terjadi pada burung Murai Batu dan cara menanganinya:



  • Suara burung Murai Batu yang Serak
    Penyakit ini juga sering terjadi pada burung Murai, ditandai dengan suara kicauan yang tidak jernih, tersendat-sendat, seperti ada sesuatu yang menganjal pada tenggorokan sang burung. Ada beberapa cara untuk menangani penyakit ini agar suara burung Murai merdu kembali, diantaranya : dengan meneteskan air perasaan daun lateng putih ke mata burung Murai, posisi burung diusahakan seperti menungging ketika meneteskan perasan daun lateng putih itu, agar lendir penyebab serak di tenggorokan Murai dapat keluar. Cara ini juga bisa dibarengi dengan memberi rebusan air sirih ke dalam minumnya, selain menghilangkan serak air sirih ini juga dapat dijadikan antibiotik burung murai.
  • Kutu yang terdapat pada bulu burung Murai Batu
    Jika tidak segera ditangani dengan baik, kutu-kutu ini dapat menyebabkan kerontokan bahkan kebotakan pada bulu burung Murai itu sendiri. Pastilah jika ini terjadi, keindahan pada burung Murai tersebut akan berkurang. Untuk mengatasi dan menghilangkan kutu-kutu itu anda bisa melakukan cara sebagai berikut : menggunakan air bekas cucian beras sebagai air untuk memandikan burung Murai, lakukan cara ini secara rutin karena ternyata air bekas cucian beras itu mengandung zat yang dapat menghilangkan kutu serta dapat mengkilapkan bulu burung Murai tersebut.
  • “Senot” atau pembengkakan pada mata burung Murai
    Penyakit ini bisa disebabkan karena pemberian pakan serangga yang terlalu over kepada sang burung, sehingga mata burung Murai akan mengalami pembengkakan. Biasanya juga disertai dengan mata berair. Jika tetap dibiarkan, gejala ini dapat mengakibatkan kebutaan pada burung. Cara yang dapat anda lakukan untuk menanganinya adalah dengan memperhatikan pemberian pola makan serangga pada sang burung, jangan terlalu kebanyakan, normalnya 5-15 serangga (jangkrik, ulat) per hari.
  • Bulu ekor yang lama tidak tumbuh
    Sudah jelas bahwa salah satu keunikan yang paling gampang dilihat dari seekor burung Murai adalah ekornya yang panjang. Tetapi ada problem yang terdapat pada burung Murai yaitu kadang mengalami keterhambatan pertumbuhan ekor, ini biasa terjadi sehabis masa-masa mabung (ganti bulu). Untuk mengatasinya serta melakukan percepatan terhadap pertumbuhan ekor burung Murai tersebut yaitu dengan membersihkan pori-pori ekor burung dengan air hangat, untuk menghilangkan kotoran-kotoran pada ekor burung, dilanjutkan dengan menggunakan bawang putih untuk membersihkannya. Pemberian pakan belalang kepada sang burung juga berguna dalam pertumbuhan bulu karena mengandung vitamin E, atau anda juga bisa menambahkan vitamin-vitamin yang diperjualbelikan untuk lebih mengefektifkan pertumbuhan ekor burung murai tersebut.

Itulah beberapa penyakit-penyakit yang sering dialami oleh burung Murai Batu beserta cara-cara penanganannya. Semoga penjelasan dalam artikel ini dapat membantu dalam mengupayakan burung Murai Batu yang anda miliki menjadi lebih sehat. Terima kasih :)