Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pengetahuan mengenai asal mula penyebabnya, agar jangan terulang kasus di mana kenari yang sudah menggelembungkan tenggorokannya tetapi tidak keluar kicauannya, kemudian diobati dengan cara tenggorokannya dicolok dengan batang jerami atau rumput.
Kasus ini pernah menimpa seorang kicaumania (tidak perlu disebutkan namanya :) ). Apa yang terjadi? Beberapa menit kemudian, kenari tersebut benar-benar kehilangan semuanya: Suara dan nyawanya !!!
Sobat kicaumania ini beralasan, cara itulah yang dilakukan orang tua-orang tua dahulu waktu mengobati burung perkututnya yang kehilangan suara.
Nah, untuk menghindari kasus serupa, mari kita telisik beberapa akar persoalan mengapa kenari yang sudah menggelembungkan tenggorokannya, tetapi tidak keluar suaranya. Berdasarkan pengalaman selama ini, ada beberapa faktor pemicu hal tersebut, yaitu :
- Kenari tidak pernah dikerodong pada malam hari, sehingga mengalami kondisi yang pada manusia disebut “masuk angin”. Ada banyak angin malam yang masuk ke pori-pori kulitnya, termasuk di bagian tenggorokan, sehingga mempengaruhi kotak suara yang disebut larynx. Kotak suara ini terdiri atas tulang rawan, tempat di mana pita-pita suara burung menempel.
- Kenari terkena infeksi di bagian tenggorokannya, terutama akibat infeksi tungau kantung udara ( air sac mites ).
- Kenari terkena penyakit gondok atau gangguan tenggorokan lainnya.
- Kenari terkena penyakit psittacosis yang menyebabkan suaranya menjadi serak atau hilang. Gejala burung yang menderita penyakit ini antara lain mencret, lemah, bulu kusut, tidak mau makan, serta mata atau hidungnya berair. Jadi, jika muncul gejala seperti ini, maka kemungkinan besar faktor pemicu kenari kehilangan suaranya akibat penyakit ini.
Berikut ini tindak pencegahan agar burung kenari tidak mengalami gangguan kehilangan suara :
- Membiasakan untuk selalu mengkerodong burung kenari pada malam hari.
- Menjauhkan kenari dari lubang tempat keluar-masuk udara / angin, misalnya ventilasi udara atau saluran udara, AC, dan kipas angin.
- Teratur memberikan vitamin dan antibiotik untuk mencegah kenari terkena serangan penyakit, termasuk suara yang tiba-tiba hilang. Vitamin ini sendiri beragam dan banyak di pasaran. Namun tidak banyak multivitamin lengkap untuk burung, yang sekaligus mengandung antibiotik. BirdVit merupakan multivitamin yang memenuhi dua kriteria tersebut, dan selama ini direkomendasikan oleh banyak kicaumania di Indonesia.
- Berikan terapi pucuk daun mengkudu muda, sebagai ganti buah dan sayurannya selama dalam masa perawatan.
- Mengganti air minum dengan air larutan selama masa perawatan. Untuk kenari, sebaiknya jangan menggunakan air minum yang masih mentah, termasuk air ledeng / PDAM. Lebih disarankan menggunakan air matang atau air kemasan.
- Jika kenari mengalami serak atau hilang suara akibat dari penyakit psittacosis, silakan diobati dengan BirdTwitter yang diteteskan langsung ke mulut burung sebanyak 2-3 tetes.
- Jika burung kenari mengalami serak atau kehilangan suara akibat infeksi tungau kantung udara, silakan diobati dengan BirdFresh yang dioleskan langsung ke lokasi terinfeksi (tenggorokan).
- Untuk mengatasi kenari yang sakit gondok (kalau kita kejar kenari, tenggorokannya akan berbunyi ngik..ngik.. ), silakan menggunakan BirdBlown. Caranya, obat ini dioleskan dulu ke telur puyuh rebus atau dicampur dalam air minum yang bersih. BirdBlown juga bisa digunakan untuk mengatasi kenari yang suaranya pendek-pendek (putus-putus), baik karena nafasnyapendek atau gangguan di tenggorokan.
Mengenai bagaimana cara mendapatkan vitamin dan obat-obatan tersebut, silakan hubungi agen Produk Om Kicau terdekat di kota Anda, yang lokasinya bisa dilihat di sini. Bagi Anda yang tinggal di daerah yang belum ada agen Produk Om Kicau, dapat melakukan pembelian secara online hanya di omkicau.com.
Semoga bermanfaat.